Nama : Dwi Utami
NPM : 10507063
Kelas : 4 PA 06
Psikologi Konsumen
1. Pengertian Psikologi Konsumen?
Psikologi Konsumen adalah
Manusia yang berkemauan dan berkecerdasan karenanya di mungkinkan terjadi proses mental yang sifatnya abstrak di dalam dirinya.
2. Perilaku Konsumen dari sudut pandang psikologi?
Membantu dalam memahami proses-proses psikologi yang sifatnya individual seperti kepribadian, motivasi, persepsi, proses belajar, sikap dan dinamika kelompok yang berpengaruh terhadap prilaku konsumen.
3. Apa yang di maksud dengan konsumsi, konsumen, konsumtif dan konsumerisme ? Berikan masing-masing contohnya?
a. Konsumsi: suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa yang di hasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi di sebut konsumen.
b. Konsumen: Manusia yang berkemauan dan berkecerdasan karenanya di mungkinkan terjadi proses mental yang sifatnya abstrak di dalam dirinya.
c. Konsumtif (consumtive): Boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat di artikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah.
d. Konsumerisme: Dapat di artikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.
4. Pengaruh lingkungan terhadap prilaku konsumen? Berikan contohnya?
Pengaruh lingkungan terhadap prilaku konsumen:
Lingkungan mempunyai peranan penting dalam psikologi konsumen. Melalui lingkungan kita bisa mendapatkan informasi- informasi (komunikasi) yang akan menyediakan dan dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen, dan selera pasar. Adapun bentuk dari komunikasi dari mulut ke mulut, komunikasi pemasaran dan lintas kelompok. Lingkungan yang berupa adalah lingkungan sosial budaya seperti keluarga,kelas sosial, sumber-sumber informal dan komersial, budaya, sub budaya.
Contohnya:
Iklan obat sakit kepala karena migraine seperti Pol dan Mig, yang secara berulang dan rutin menampilkan tayangan penderita sakit kepala akan menimbulkan keyakinan dalam benaknya bahwa merek Pol dan Mig memang memiliki kemampuan untuk meredakan sakit kepala karena migraine. Sehingga pada saat konsumen berada dalam situasi sakit kepala migraine secara otomatis ingatannya akan mengacu pada icon Pol dan Mig.
Dapus :
1. Perilaku konsumen: implikasi pada stategi pemasaran / Tatik Suryani. Edisi pertama : yoyakarta:2008, graham ilmu.
2. Perilaku konsumen: implikasi pada stategi pemasaran / Erna Ferrianadewi. Edisi pertama : yoyakarta:2008, graham ilmu.(PSIKOLOGI KONSUMEN II)
Sumber : Koran Kompas (KLASIKA) Senin, 12 Juli 2010
RDQ-15 adalah perangkat peraktis dan modern yang memuat seluruh rangkaian doa dalam bahasa Arab dan Indonesia untuk digunakan selama proses ibadah haji dan umrah. RDQ-15 merupakan audio haji pertama yang di lengkapi dengan fitur MP3 hingga anda juga dapat menggunakan Nasyid, Al-Qur’an 30 juz lengkap, ceramah, dan lainnya dengan kualitas suara stereo yang baik. Terdapat buku tuntuan doa lengkap dengan bahasa Arab dan Indonesia. RDQ-15 juga dilengkapi dengan slot Micro SD, speaker internal, earphone, pita gantungan, batrei rechargeable, dan charger juga bergaransi 1 tahun. Hadir di Gramedia seluruh Indonesia. (*/INO).
Konsumen sekarang semakin tidak mudah diprediksi bahkan mereka menjadi semakin kritis. Semakin menuntut dan tidak mudah puas menjadi ciri konsumen di era global. Dunia yang semakin global menjadi semakin banyak pilihan. Interaksi konsumen dengan strategi pemasaran berbagai produk dan merekpun tak terhindarkan.
Konsumen yang dinamis dan interaksinya dengan aspek lain dalam proses pengambilan keputusan, pembelian begitu unik dan menarik untuk dipelajari. Keragaman ini menciptakan variasi dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Sehingga produk tersebut masih di incar banyak konsumen dipasar.
Sikap positif pada merek hanya dapat ditumbuhkan jika konsumen yakin bahwa merek memiliki atribut dan manfaat yang mampu memuaskan kebutuhan mereka. Dalam proses penciptaan sikap positif terhadap merek, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemasar di antaranya:
1. Menciptakan berbagai aktivitas pemasaran yang menitik beratkan pada factor kepuasan pelanggan. Dalam proses penciptaan sikap terhadap merek, konsumen melakukan interpretasi berbagai informasi yang disajikan oleh merek melalui berbagai media, kemudian informasi tersebut akan di evalusi dan diintegrasikan (Anderson, 1981). Proses tersebut terjadi selama konsumen menggunakan produk sehingga dan pemasar harus dapat menumbuhkan perasaan puas pada konsumen pada saat memakai produk tersebut sehingga perasaan puas itu akan menciptakan sikap yang positif terhadap merek. Secara empirik, Cronin & Taylor (1992) juga Grace dan O’Cass (2004) berhasil membuktikan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terbentuknya sikap positif konsumen terhadap merek.
2. Ketika pemasar berhadapan dengan konsumen dengan tingkat keterlibatan yang cukup tinggi sebaiknya pemasar cukup mendisain spanduk kecil umumnya lebih efektif mempengaruhi sikap konsumen pada merek dari pada sepanduk besar karena tipe konsumen semacam ini telah memiliki dorongan yang besar untuk bersikap positif pada merek (Euijin, 2001).
3. Merancang dan mengkomunikasikan kepribadian merek yang sesuai dengan konsep diri target konsumen. Konsumen seperti halnya sifat manusia pada umumnya akan lebih bersifat positif pada merek yang memiliki persamaan kepribadian dengan dirinya. Pemasar harus mengupayakan kecenderungan ini agar dapat tumbuh dalam diri konsumen.
Daftar Pustaka :
1. Koran Kompas. Klasika. Edisi Senin, 12 Juli 2010 .
2. Erna, F. (2008). Merek dan psikologi konsumen. Edisi pertama . Yogyakarta . PT. Graha ilmu.TEORI IKLAN
1. Definisi Iklan
Asal muasal istilah iklan atau advertising di jelaskan oleh seorang ahli periklanan terkenal, Otto Klepper, dalam bukunya yang berjudul "Advertising Procedure". Dalam bukunya tersebut, di tuliskan bahwa advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi pengertian seperti ini sebenarnya tidak ubahnya dengan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah iklan juga sering di namai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Menurut Rhenald Kasali (1992), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.
Menurut Coler (2002), periklanan di artikan sebagai berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak atau orang ramai tentang benda atau jasa yang di tawarkan. Iklan dapat pula di artikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak atau orang ramai mengenai barang atau jasa yang di jual dan di pasang di dalam media massa, seperti surat kabar atau koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat di simpulkan bahwa iklan di buat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan.
Ada banyak pendapat tentang fungsi dan tujuan iklan. Iklan menjadi sangat penting untuk berkomunikasi antara perusahaan atau produsen dengan masyarakat. Secara umum, iklan memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut:
- Memberikan informasi
Dengan iklan, khalayak atau masyarakat diberi informasi mengenai produk atau merek tertentu. Selain itu, dengan iklan, masyarakat atau khalayak diberi informasi mengenai karakteristik serta keunggulan suatu produk atau merek tertentu. Dengan demikian, iklan dapat membuat konsumen atau calon konsumen sadar akan adanya produk baru. Pada tahap awal produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintaan primer.
Jadi, iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relatif rendah.
- Membujuk
Iklan juga berfungsi untuk membujuk khalayak atau masyarakat agar tetap menggunakan atau memakai atau mengkonsumsi produk atau merek tersebut. Hal ini sangat penting, terutama pada tahap persaingan dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merek atau produk secara eksplisit.
Iklan yang efektif akan membujuk konsumen atau calon konsumen untuk mencoba menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan juga ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merek perusahaan tertentu.
- Mengingatkan
Iklan juga dapat membuat konsumen tetap ingat pada merek atau produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Jadi, iklan juga bertujuan untuk mengingatkan khalayak atau masyarakat sebagai konsumen atau calon konsumen terhadap produk tertentu. - Memberikan Nilai Tambah
Iklan juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau merek tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.
- Mendukung Usaha Promosi Lainnya
Iklan juga dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Disamping itu, menurut Tellis (1998) periklanan memberikan dampak terhadap produksi massal dibutuhkan perusahaan untuk melayani pasar yang luas. Perusahaan harus memberi merek produknya dengan nama yang unik sehingga konsumen melakukan permintaan terhadap suatu barang tertentu. Jadi, produksi massal dan pemasaran dapat menguntungkan bila telah memiliki merek. Produksi massal membutuhkan kemasan yang baik. Sehingga perusahaan dapat memberi merek pada kemasan dengan desain dan nama yang unik. Oleh karena itu iklan merupakan alat komunikasi perusahaan terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.
Dari pengertian iklan maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai berikut:
- Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Di susun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
- Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
2. Tujuan Iklan
Tujuan iklan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Menurut (Swastha dan Irawan, 1983).
Tujuan lain dari periklanan adalah
- Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lain.
- Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan ataupun salesman dalam jangka waktu tertentu.
- Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misal dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
- Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.
- Memperkenalkan produk baru.
- Menambah penjualan industri.
- Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.
- Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan.
Pemasaran bertujuan memberitahu serta memberi petunjuk kepada pembeli potensial dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam periklanan di usahakan agar dapat menarik perhatian, minat, keinginan, keyakinan serta menimbulkan tindakan membeli dengan memanfaatkan media yang tersedia seperti televisi, radio, koran, majalah, dan lain sebagainya.
3. Fungsi Iklan
Iklan memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran pada iklan adalah fungsi iklan untuk menjual atau memberikan informasi tentang barang, jasa maupun gagasan kepada masyarakat melalui media sebagai upaya untuk :
· mengidentifikasi produk dan menjelaskan perbedaannya dengan produk lain,
· menganjurkan penggunaan produk baru yang diiklankan tersebut secara bertahap,
· menunjang penyebaran untuk meningkatkan penggunaan produk yang diiklankan,
· membangun rasa cinta dan dekat pada produk yang diiklankan untuk mengikat konsumen atau calon konsumen dalam jangka waktu yang lama.
- Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi pada iklan adalah fungsi iklan dalam upaya memberi penerangan dan informasi tentang produk yang diiklankan, memberi pesan yang berisi pendidikan, menciptakan pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi khalayak untuk dekat dan selalu membeli dan memakai produk yang diiklankan secara tetap.
- Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan pada iklan adalah fungsi iklan untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar melalui iklan, masyarakat dapat belajar sesuatu dari yang dibaca, ditonton maupun didengarnya. Khalayak atau masyarakat dapat mengkonsumsi produk yang sesuai untuk merek tertentu dan merek tersebut dapat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik.
- Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi pada iklan adalah fungsi iklan yang berorientasi pada keuntungan ekonomis. Keuntungan ekonomis yang diperoleh khalayak atau masyarakat melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan yang bisa menjadikan khalayak atau masyarakat lebih efisien dari segi biaya.
- Fungsi Sosial
Fungsi sosial pada iklan adalah fungsi iklan yang bertujuan mempengaruhi perilaku khalayak atau masyarakat. Dalam fungsi sosial, iklan membantu menggerakkan perilaku khalayak untuk lebih baik.
4. Jenis-Jenis Iklan
Berdasarkan tujuannya, iklan di klasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:
a. Iklan Informatif (Informative Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
· Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.
· Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
· Menjelaskan cara kerja produk.
· Mengurangi ketakutan konsumen.
· Mengoreksi produk.
b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
· Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
· Mempersuasif khalayak untuk memilih merek tertentu.
· Menganjurkan untuk membeli.
· Mengubah persepsi konsumen.
· Membujuk untuk membeli sekarang.
c. Iklan Reminder (Reminder Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
· Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
· Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
· Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
· Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind)
· Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
5. Karakterisik Iklan
Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.
b. Non-personal komunikasi.
c. Menggunakan media massa sebagai mensinifikasi pesan.
d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
e. Bersifat mempersuasi khalayak.
f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.
6. Sasaran Periklanan
Dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata mempertimbangkan yang akan menjadi sasarannya, tetapi juga perlu dipertimbangkan pihak-pihak yang mungkin berhubungan dengan iklan dan sasarannya. Menurut (Sigit, 1982) iklan sebaiknya di susun dengan memperhatikan beberapa hal yaitu:
- Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang.
- Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli.
- Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli.
- Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan dating.
- Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai.
- Pasar pedagang.
- Pasar pesaing.
7. Contoh Iklan
a. Iklan Informatif
Iklan Coca Cola
Iklan ini tergolong iklan informatif karena memberitahukan kepada khalayak mengenai produk, kemasan serta harga yang terbaru. Selain itu juga mempromosikan kemudahan jika membeli produk yang baru tersebut.
b. Iklan Persuasif
Iklan Samsung Slim Fit TV
Iklan ini merupakan iklan persuasif karena berusaha mempersuasif khalayak untuk membeli TV merk Samsung dengan cara menginformasikan kualitas serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki Samsung, sehingga khalayak dapat mengubah persepsinya mengenai TV merk lain dan menganggap Samsung lebih unggul.
c. Iklan Reminder
Iklan Simpati Jitu
Iklan ini termasuk iklan reminder karena mendorong pembelian ulang barang dan jasa Simpati Jitu. Selain itu juga menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind), serta menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan pelayanan serta tarif yang lebih murah kepada pelanggan Telkomsel, khususnya pengguna Simpati Jitu.
DAFTAR PUSTAKA:
2. http://ardianza.blogspot.com/2008/10/definisi-periklanan.html