Teritorialitas, Privasi dan Ruang Personal



A. TERITORIALITAS
1. Pengertian Teritorialitas
Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemiliknya dan pertahanan dari serangan orang lain. Degan demikian menurut Altman (1975) penghuni tempat tersebut dapat mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar, atau merupakan suatu territorial primer.
Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari territorialitas, yaitu :
a. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat
b. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu
c. Hak untuk mempertahankan diri dari ganggunan luar
d. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasra psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika.
Menurut Altman membagi teritorialitas menjadi 3, yaitu;
1. Teritorialitas Primer
Teori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. pelanggaran terhadap teritori utama ini akan mengangkibatkan timbulnya perlawanan dari pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan mengakibatkan masalah yang serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu dalam hal harga diri dan indentitasnya. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah ruang kerja, ruang tidur, pekarangan, wilayah negara, dan sebagainya.
2. Terotorial Sekunder
Teritori ini lebih longgar pemakaiannya dan pengontrolan oleh perorangan. Teritori ini dapat digunakan oleh orang lain yang masih di dalam kelompok ataupun orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu. Sifatnya adalah semi-publik.. Yang termasuk dalam teritorial ini adalah sirkulasi lalu lintas di dalam kantor, toilet, zona servis, dan sebagainya,
3. Teritorial Umum
Digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan aturan yang lazim di dalam masyrakat dimana teritorial umum itu berada.Contohnya taman kota, tempat duduk dalam bis kota, gedung bioskop, ruang kuliah, dan sebagainya.
Ada empat elemen teritorialitas, yaitu :
1. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat, misalnya surat-surat tanah menjadi bukti hak untuk tinggal di atas tanah tersebut.
2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu, misalnya nomer yang terdapat di setiap rumah menjadi suatu penandaan atau ciri tertentu.
3. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar, misalnya KTP menjadi suatu hak tanda bukti kita sebagai WNI.
4. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan estetika. Misalnya kegiatan gotong royong warga di suatu kecamatan sehingga menimbulkan lingkungan yang asri dan sehat.

B. PRIVASI
1. Pengertian Privasi
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain dalam rangka menyepi saja.

2. Faktor – Faktor Privasi
a. Faktor Personal
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak memeprmasalahkanisi dalam ruangan itu. Menurut Maeshall prbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor Situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk mandiri.
c. Faktor Budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya privasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi. Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal dirumah kecil dengan dindidng dari bamboo terdiri dari keluarga tunggal anak ayah dan ibu.

C. RUANG PERSONAL
1. Pengertian Ruang Personal
Istilah personal space pertama kali digunakan oleh katz pada tahun 1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam istilah psikologi, karna istilah ini juga dipakai dalam bidang biologi, antropologi dan arsitektur. beberapa definisi ruang personal secara implist berdasarkan hasil hasill penelitian, antara lain : pertama, ruang personala dalah batas batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain. kedua, ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri. ketiga, pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis yang memungkinkan diri kita keluar darinya sebagai perubahan situasi . keempat, ketika seseorang melanggar ruang personal orang lain, maka dapat berakibat kecemasan, stres dan bahkan perkelahian. dengan inti definisi ruang personal sebagai batas yang tak terlihat yang mengelilingi kita, dimana orang lain tidak dapat melanggarnya.
Beberapa definisi ruang personal secara implisit berdasarkan hasil-hasil penelitian, antara lain:
a. Ruang personal adalah batas-batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain.
b. Ruang personal sesungguhnya berdekatan dengan diri sendiri.
c. Pengaturan ruang personal mempakan proses dinamis yang memungkinkan diri kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi.
d. Ketika seseorang melanggar ruang personal orang lain, maka dapat berakibat kecemasan, stres, dan bahkan perkelahian.
e. Ruang personal berhubungan secara langsung dengan jarak-jarak antar manusia, walaupun ada tiga orientasi dari orang lain: berhadapan, saling membelakangi, dan searah.

HUBUNGAN ANTARA PRIVASI, RUANG PERSONAL DAN TERITORIALITAS
Dari ke 3 hal teresebut semua saling berhubungan semua ini adalah contoh yang ada dalam setiap diri masing masing individu ke 3 hal ini membentuk karakter individu dan mempengaruhi prilaku seseorang yang menjadi ke arah positif maupun negatif semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. antara privasi rung lingkup maupun teritorialitas. hal ini juga dapat menggambarkan hubungan antara individu dengan dunia luar, bagaimana cara dia berinteraksi dengan orang lain dan dapat menjalani hubungan baik. dari 3 hal ini karakter setiap individu akan terlihat secara natural karna secara tidak langsung mereka menceritakan hal apa saja yang di shared kepada public dan yang tidak, bagaimana ruang gerak mereka dalam ruang personalnya, maupun daerah kekuasaan teritorialitasnya. karna daerah itu tidak lebih kalah penting nya dengan privasi.

Daftar Pustaka :
http://fathulrochman.blogspot.com/2010/04/privasi-dan-teritorialitas-dalam.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab5-ruang_personal_dan_teritorialias.pdf
Prabowo, hendro.1998.Pengantar Psikologi Lingkungan.Jakarta.Gunadarma.

Data Base



Nama : Dwi Utami
Kelas : 4 PA 06
NPM : 10507063
 
Data Base
1.      Pengertian Data Base
Data Base adalah kumpulan informasi yang disusun berdasarkan cara tertentu dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan sistem tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi yang berguna.

2.      Langkah-Langkah:
1.      Membuat Database Baru
Dalam Microsoft Access, tiap database tersimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .mdb. Tiap objek baik itu tabel, form, report, query, data access page, atau lainnya yang Anda ciptakan dalam database itu juga disimpan dalam file ini. Jadi, satu file berisi semua objek dalam database Anda. Ikutilah langkah-langkah berikut ini untuk membuat database baru.
Untuk menjalankan Microsoft Access langkahnya sebagai berikut:
1.      Klik Start
2.      Klik All Programs
3.      Klik Microsoft Access. Setelah itu segera tampil jendela Microsoft Access
4.      Klik Blank Database, karena kita akan membuat database baru. Setelah Anda mengklik Blank Database, maka akan tampil kotak dialog Create databae
5.      Tentukan lokasi atau folder untuk menyimpan file Database baru Anda, misalnya di My Document
6.      Ketikkan sebuah nama file untuk Database baru Anda, misalnya LATIHAN.
7.      Klik Create. Access secara otomatis akan menambahkan ekstensi .mdb ke nama file itu.
8.      Teks di bagian atas di batang judul jendela database berisi nama dalam contoh ini bernama LATIHAN. Dalam Microsoft Access 2002 (XP) jendela database mempunyai dua bagian, bagian sebelah kiri menampilkan tipe objek dan group, sedangkan bagian kanan berisi objek database dan shortcut untuk menciptakan objek baru
9.      Di bawah heading objects, ada beberapa tipe objek yang bisa dipilih dan digunakan untuk berbagai keperluan, jika Anda mengklik Tables, maka Microsoft Access akan menampilkan semua tabel dalam database yang letaknya di bagian kanan jendela Database.


2.      Merancang Tabel Baru
Anda bisa menyimpan bermacam-macam data dalam tabel yang sudah dibuat tergantung kebutuhan. Sebagai contoh seperti ditampilkan pada tabel 2.1. adalah tabel yang berisi informasi dari buku alamat penulis.

Nama
Alamat
Kota
Telepon
Tutang
Jalan Raya Bogor KM 46
Cibinong
0218761985
Idam Cubriadi
Jalan Babakan
Bogor
025165656
Yuniar Supriadi
Jalan Ciawi
Bogor
025132318

Sebuah tabel terdiri atas field dan record. Field mengkategorikan data dan record adalah data itu sendiri. Seperti Anda lihat yang ditampilkan pada tabel di atas terdiri atas empat field dan mempunyai tiga record. Sebelum Anda menggunakan tabel dalam Microsoft Access sebelumnya Anda harus merancang tabel tersebut. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan field-field yang diperlukan dan jenis data untuk setiap field.

Pengertian dan Kegunaan Query Jika anda telah membuat tabel-tabel dan telah memasukkan banyak data dalam tabel , suatu ketika Anda menginginkan untuk mengetahui atau mencari data tertentu. Hal ini dapat anda lakukan dengan :
  1. membuka tabel,
  2. menelusuri data satu per satu,
  3. lalu membuat tabel baru untuk menyimpannya.
Akan tetapi cara seperti ini sangat tidak efisien. Untuk kebutuhan tersebut, akan jauh lebih mudah jika anda menggunakan query untuk memenuhi permintaan data kita Pada dasarnya, query adalah merupakan bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database, yang telah distandarkan dan lebih dikenal dengan nama Structured Query Language (SQL).
Query dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.      Untuk membuat mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi dan sebagainya. Biasanya disebut dengan Data Definition Language (DDL)
2.      Untuk memanipulasi data, yang biasanya dikenal dengan Data Manipulation Language (DML). Manipulasi data bisa berupa:
a.       Menambah, mengubah atau menghapus data.
b.      Pengambilan informasi yang diperlukan dari database, yang mana datanya diambil dari tabel maupun dari query sebelumnya.

1.      Tipe Data Field
Field-field dalam sebuah tabel haruslah ditentukan tipe datanya agar Access mengetahui bagaimana agar data tersebut dapat diolah dan memperlakukan data dalam field itu. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami berbagai tipe data field yang ada. Bahkan pengetahuan mengenai hal ini akan bermanfaat ketika Anda merancang berbagai macam tabel dalam sebuah database.
a.      Text
Ini adalah tipe data yang paling umum digunakan. Tipe data ini bisa digunakan untuk field alfanumeric, seperti nama, alamat, kode pos, nomor telepon dan sebagainya. Microsoft Access memberi keleluasaan bagi Anda untuk memasukkan data sampai 255 karakter ke field dengan tipe data ini.
b.      Memo
Tipe data ini mirip dengan teks, tetapi bisa menampung sampai dengan 64.000 karakter. Tipe data text lebih sering dugunakan karena memo tidak bisa diurutkan atau diindeks.
c.       Number
Tipe data ini digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan digunakan untuk perhitungan matematis. Anda tidak menggunakan tipe data ini untuk nomor telepon, misalnya, karena nomor telepon tidak perlu diproses secara matematis.
d.      Date/Time
Tipe data ini digunakan untuk nilai tanggal dan waktu. Misalnya, Anda bisa menggunakan tipe data ini untuk tanggal lahir atau tanggal pembelian.
e.       Currency
Tipe data ini terutama digunakan untuk nilai mata uang. Tetapi, Anda juga bisa menyertakan data numeric dalam perhitungan yang memerlukan satu sampai empat angka desimal. Tipe data ini, misalnya, bisa digunakan untuk nilai pembelian atau ongkos pengantaran.
f.       Auto Number
Ini adalah angka yang secara otomatis akan terurut atau angka acak yang ditetapkan Microsoft Access untuk record baru yang ditambahkan ke sebuah tabel. Field AutoNumber tidak bisa diedit. Oleh karena itu jenis data ini digunakan untuk field yang harus unik, artinya tidak boleh ada nilai yang sama untuk field ini. Sebagai contoh Anda bisa menggunakan tipe data ini untuk NIM, NIP, KARPEG atau Nomor Induk Siswa.
g.      Yes/No
Tipe data ini hanya bisa mempunyai dua nilai yaitu Yes atau No. Data ini digunakan untuk field yang hanya mempunyai dua nilai. Misalnya, sebuah tabel yang berisi informasi mengenai karyawan bisa menggunakan tipe data ini untuk field status perkawinan di mana hanya memiliki dua nilai yaitu Ya atau Tidak.
h.      OLE Object
Tipe data ini digunakan untuk eksternal objek, seperti bitmap atau file suara. Misalnya, Anda bisa menggunakan tipe data ini untuk menyimpan gambar bitmap (foto) karyawan dalam tabel Karyawan. Meskipun file bitmap yang digunakan disimpan dalam tabel, tetapi file bitmap ini hanya bisa ditampilkan dalam form atau report.
i.        Hyperlink
Ini merupakan gabungan dari teks dan bilangan yang disimpan sebagai teks dan digunakan sebagai alamat hyperlink. Hyperlink digunakan untuk menyimpan pointer ke sebuah situs web atau path ke sebuah file di harddisk. Bila Anda mengklik sebuah hyperlink, Microsoft Access akan mencoba membuka file tersebut dalam aplikasi asli file yang bersangkutan.
j.        Lookup Wizard
Bila Anda menggunakan tipe data ini untuk sebuah field, Anda bisa memilih sebuah nilai dari tabel lain atau dari sebuah daftar nilai yang ditampilkan dalam sebuah kotak daftar atau kotak combo.

2.       Membuat Tabel Baru
Sebagai gambaran dan latihan Anda berikut ini akan dijelaskan cara untuk membuat sebuah tabel baru dalam sebuah database. Sebagai contoh Anda akan membuat tabel buku alamat ke dalam sebuah database di Microsoft Access.
  1. Dalam jendela Database bernama LATIHAN di bawah Objects pilih Tables.
  2. Klik dua kali Create Table and Design View. Setelah itu segera tampil jendela untuk mendefinisikan tabel Anda. Pada frame sebelah atas di jendela terdapat tiga kolom, yaitu Field Name, Data Type dan Description. Anda bisa mulai dengan memasukkan data dalam kolom Field dan Data Type.
  3. Ketikkan NAMA di bawah FieldName, lalu klik Data Type dan pilih Text. Secara default nilai Field Size untuk tipe Data Text adalah 50. Ini artinya Anda hanya bisa memasukkan sampai dengan 50 karakter untuk tiap nilai dalam field ini.
  4. Ketikkan ALAMAT, lalu klik Data Type dan pilih Text
  5. Ketikkan KOTA, lalu klik Data Type dan pilih Text
  6. Ketikkan NOMOR TELEPON, lalu klik Data Type dan pilih Text
  7. Ketikkan TANGGAL LAHIR, lalu klik Data Type dan pilih Date/Time

Catatan:
Kolom Description digunakan untuk keterangan singkat tiap field, meskipun isi dari kolom ini bukan merupakan bagian dari data Anda dan tidak ditampilkan dalam tabel. Untuk memasukkan deskripsi sebuah field, klik sel dalam kolom Description dan ketikkan deskripsi yang akan Anda masukkan.
1.      Tutup tampilan Design dengan mengklik tombol Close Window di sebelah kanan atas tampilan Design.
2.      Microsoft Access akan bertanya apakah Anda ingin menyimpan desain tabel tersebut? Klik Yes untuk menyimpannya. Karena ini adalah tabel baru yang belum ada namanya, maka Microsoft Access akan meminta Anda mengetikkan sebuah nama. Ketikkan sebuah nama yang sesuai, misalnya Daftar Alamat.
3.      Klik OK.
4.      Microsoft Access akan mengingatkan bahwa tabel Anda belum mempunyai kunci primer (primary key). Pada bagian ini Anda tidak harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kunci primer tersebut. Karena akan dibahas di bagian selanjutnya.
5.      Klik No. Pada jendela Database yang sudah Anda buat klik Tables di bawah Objects dan perhatikan sekarang sudah terdapat satu ikon tambahan bernama DAFTAR ALAMAT.

3.      Mengubah Desain Tabel
Jika Anda sedang membangun sebuah database, maka kadang tabel yang dibuat perlu diubah, umpamanya Anda perlu menambahkan field baru atau menghapus sebuah field dari tabel tersebut.
Untuk mengubah desain sebuah tabel, yang harus Anda lakukan adalah dengan membukanya dalam tampilan Design. Caranya klik nama tabel dalam tab Tables, kemudian klik tombol Design. Tiap kali Anda mengubah desain sebuah tabel, tekan tombol Ctrl+S untuk menyimpan desain tabel tersebut.

4.      Menambahkan Field
Kadang-kadang kita perlu menambahkan field baru ke bagian akhir dari suatu tabel atau menyisipkannya ke tengah-tengah field-field yang ada. Hal ini sering terjadi bagi seorang developer database.
a.      Menambahkan Field Baru ke Akhir Tabel
Untuk menambahkan field baru ke bagian akhir dari suatu tabel langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Dalam tampilan Design, klik sel kosong dalam kolom Field name sesudah entri Field Name yang terakhir
2.      Ketikkan nama field yang baru, misalnya KODE POS, pilih Data Type dan klik Text
3.      Ketikkan deskripsi untuk field yang baru dalam kolom Description jika diperlukan.
4.      Tekan tombol Ctrl+S untuk menyimpan desain tabel tersebut.
5.      Tutup tampilan Design tabel dengan mengklik tombol Close Window.  
 Menyisipkan Field ke Sebuah Tabel 
Jika Anda perlu menambahkan field baru ke dalam sebuah tabel, maka tidak heran jika suatu saat Anda juga perlu menyisipkan sebuah field di tengah-tengah tabel. Adapun langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut: 
1.      Field baru akan disisipkan di atas baris yang Anda klik. Dalam tampilan Design, tempatkan kursor Anda di baris dimana Anda akan menyisipkan sebuah field baru.
2.      Pilih Rows dari menu Insert, atau klik tombol Insert Rows pada toolbar.
3.      Access akan menyisipkan sebuah baris kosong. Isi field-field kosong tersebut.
4.      Tekan tombol Ctrl+S untuk menyimpan desain tabel baru.
5.      Tutup tampilan Design dengan mengklik tombol Close Window.
c.       Menghapus Field dari Tabel
Untuk menghapus sebuah field dari desain sebuah tabel, langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Dalam tampilan Design, tempatkan kursor di field yang ingin Anda hapus
2.      Pilih Delete Rows dari menu Edit, atau klik tombol Delete Rows di toolbar.
3.      Jika field ini berisi data, Access akan meminta Anda mengkonfirmasi bahwa Anda benar-benar ingin meng-hapus field ini. Klik Yes di kotak dialog yang muncul.
4.      Tekan tombol Ctrl+S untuk menyimpan desain tabel yang baru
5.      Tutup tampilan Design tabel dengan mengklik tombol Close Window.

5        Mengubah Nama Tabel
Untuk mengubah nama sebuah tabel langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Dalam tab Tables, klik kanan mouse Anda. Setelah itu segera tampil Menu Popup
2.      Klik Rename, lalu ketikkan nama tabel baru
3.      Tekan tombol Enter.

6.       Menghapus Tabel
Jika sebuah tabel tidak diperlukan lagi Anda bisa menghapus atau membuangnya. Cara yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
  1. Dalam tab Tables, klik nama tabel
  2. Tekan tombol Delete pada keyboard
  3. Microsoft Access akan meminta konfirmasi. Klik Yes untuk menghapus tabel atau No bila Anda tidak jadi menghapus tabel.
7.      Memasukkan Data
Untuk memasukkan data ke dalam sebuah tabel caranya adalah sebagai berikut:
  1. Dalam tab Tables, klik nama tabel, dalam contoh ini adalah DAFTAR ALAMAT
  2. Klik tombol Open. Microsoft Access akan menampilkan sebuah tabel
  3. Untuk memasukkan data, tempatkan kursor ke sebuah sel lalu ketikkan data Anda. Perhatikan bahwa ikon bergambar seperti pensil di sebelah kiri akan muncul di baris itu.
  4. Untuk berpindah ke sel lain, gunakan tombol panah atau mouse untuk memindahkan kursor. Untuk berpindah ke field berikutnya, gunakan tombol Tab atau Enter.

8.      Menghapus Record
Untuk menghapus sebuah record, langkah yang harus Anda lakukan adalah:
  1. Buka tabel dalam tampilan Datasheet
  2. Tempatkan kursor di record yang ingin Anda hapus
  3. Pilih Delete Record dari menu Edit
  4. Klik Yes di kotak konfirmasi yang muncul.


Keuntungan Data Base Terdistribusi
1.      Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain.
Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2.      Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
3.      Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4.      Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5.      Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.

Kerugian Data Base Terdistribusi
1.      Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2.      Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3.      Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.

Daftar Pustaka:

http://umum89.blogspot.com/2010/06/keuntungan-dan-kerugian-data-base.html